Bancakan Ikan, Cara Nelayan Lamsel Berbagi dan Ucap Syukur
Editor: Koko Triarko
Kualitas ikan laut hasil tangkapan, menurut Ardy Yanto dipastikan cukup bagus. Sebab, ikan hasil tangkapan tidak disimpan dalam waktu lama seperti ikan yang dijual pedagang di pasar.
Proses pengolahan ikan dengan cara membakar kerap memakai sistem pepes dan bumbung bambu. Pepes ikan memakai daun pisang dan bambu dilengkapi dengan sambal dari belimbing wuluh.
Wati, salah satu kerabat yang ikut dalam kegiatan bancakan mengaku ikan hasil tangkapan lebih segar. Hanya membuang bagian insang, kotoran bagian perut ikan sudah bisa diolah. Meski hanya mempergunakan bumbu sederhana, rasa gurih khas ikan laut lebih terasa. Sebab, ikan yang dibakar belum disimpan dalam waktu lama.
“Kegiatan bakar ikan dilanjutkan makan bersama, sekaligus kegiatan rekreatif yang dilanjutkan mencari bahan makanan dari pantai,” cetusnya.
Di wilayah perairan labuhan Jukung, bahan makanan dari laut cukup beragam. Selain hasil tangkapan ikan, Wati bisa mendapatkan rumput laut jenis lumai, kerang jenis kima dan teripang. Bahan makanan tersebut bisa diolah sebagai campuran untuk membuat sambal yang bisa dinikmati saat bancakan.
Bancakan menjadi ungkapan syukur melimpahnya hasil tangkapan saat cuaca bersahabat.