Bancakan Ikan, Cara Nelayan Lamsel Berbagi dan Ucap Syukur

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Hasil tangkapan ikan dari perairan laut menjadi berkah berharga bagi nelayan. Sekecil apa pun hasil tangkapan ikan, kerja keras menangkap ikan dengan perahu ketinting tetap bisa dinikmati, meski hanya dibakar.

Khotib, nelayan di pantai Labuhan Jukung, Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan, mengolah ikan dengan dibakar.

Aktivitas bakar ikan dilanjutkan makan bersama atau bancakan, menjadi bentuk ungkapan syukur. Hasil tangkapan dari laut yang tidak dipeliharanya, sekaligus menjadi sarana untuk berbagi. Mengadakan bancakan ikan bakar bersama keluarga, kerabat menjadi alternatif menikmati hasil tangkapan. Proses pengolahan ikan dengan sederhana, menjadi cara untuk menikmati ikan segar.

Khotib, warga Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan, menangkap ikan laut yang digunakan untuk kegiatan bancakan, Sabtu (12/9/2020). -Foto: Henk Widi

Proses menangkap ikan dengan teknik rawe dasar, menurut Khotib bisa mendapatkan ikan dengan cepat. Sebab, rangkaian mata pancing diberi umpan telah diikat pada senar sepanjang ratusan meter. Saat diangkat, hasil tangkapan ikan jenis selar, tengkek, simba,  dalam kondisi segar langsung bisa diolah.

“Saat pancing rawe dasar mendapat tangkapan langsung dibawa ke tepi pantai, agar bisa dibakar karena ikan masih dalam kondisi segar, kurang dari setengah jam sudah bisa langsung dinikmati,” terang Khotib saat ditemui Cendana News, Sabtu (12/9/2020)

Bancakan ikan bakar, menurutnya tidak membutuhkan alat yang banyak. Pembakaran ikan dilakukan memanfaatkan kayu yang terdampar di pantai. Bumbu yang digunakan cukup cabai, kecap, bawang merah, tomat yang telah dibawa dari rumah. Sambal pekhos terbuat dari campuran berbagai bumbu disiapkan lengkap dengan nasi untuk menikmati ikan bakar.

Lihat juga...