Aksi Ambil Untung Sebabkan Harga Emas Jatuh
“Kami beralih ke jenis lingkungan pasca-Covid. Itu berarti kami tidak akan mengeluarkan stimulus yang sama, yang memberi sinyal ke pasar bahwa segala sesuatunya akan sedikit berbeda ke depannya,” kata Ahli Strategi Pasar RJO Futures, Daniel Pavilonis.
Harga emas telah melonjak 28 persen tahun ini, didukung oleh stimulus besar-besaran oleh bank-bank sentral global, karena logam emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.
Pavilonis mengatakan, harga emas bisa menyentuh 2.300 dolar AS per ounce pada akhir tahun, karena ketidakpastian seputar pasar ekuitas, ekonomi, dan pemilihan AS pada November.
Investor sekarang menunggu pertemuan kebijakan Federal Reserve AS minggu depan, pada 15-16 September.
“Pemulihan pasar tenaga kerja telah sepenuhnya terhenti, Kongres telah memberikan nol dolar tambahan sejak pertemuan Fed terakhir, dan akan ada lebih banyak tekanan bagi The Fed untuk mempertahankan sikap akomodatif,” kata Moya.
Para analis pasar percaya, prospek umum untuk emas tetap bullish karena pejabat kesehatan AS Anthony Fauci mengatakan pada Jumat (11/9/2020), bahwa dia yakin kehidupan tidak akan kembali normal di Amerika Serikat hingga akhir 2021.
Harga logam lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 43,4 sen atau 1,59 persen menjadi ditutup pada 26,857 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun 1,4 dolar AS atau 0,15 persen menjadi ditutup pada 939,6 dolar AS per ounce. (Ant)