Aksi Ambil Untung Sebabkan Harga Emas Jatuh
CHICAGO – Harga emas berjangka tergelincir pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena aksi ambil untung setelah menguat tiga hari berturut-turut, di tengah kurangnya stimulus lebih lanjut dari Bank Sentral Eropa (ECB) dan pemerintah AS, tetapi masih didukung kekhawatiran atas pemulihan ekonomi.
Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, jatuh 16,4 dolar AS atau 0,83 persen menjadi ditutup pada 1.947,90 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Kamis (10/9/2020), emas berjangka naik 9,4 dolar AS atau 0,48 persen menjadi 1.964,30 dolar AS.
Harga emas berjangka juga terangkat 11,7 dolar AS atau 0,6 persen menjadi 1.954,9 dolar AS pada Rabu (9/9/2020), dan naik 8,9 dolar AS atau 0,46 persen menjadi 1.943,2 dolar AS pada Selasa (8/9/2020), setelah stabil di 1.933,60 dolar AS pada Senin (7/9/2020) karena pasar AS tutup untuk Hari Buruh.
Investor mengambil untung sebagai reaksi atas beberapa hari kenaikan nilai emas, yang telah bergerak ke arah atas selama beberapa bulan karena pandemi Covid-19 dan akibat kejatuhan ekonomi.
Emas juga berada di bawah tekanan ketika indeks harga konsumen yang dirilis pada Jumat (11/9/2020) oleh Departemen Tenaga Kerja AS, meningkat 0,4 persen lebih baik dari perkiraan.
“Ada sedikit kekecewaan dengan ECB, karena ekspektasi bahwa kita akan melihat lebih banyak stimulus,” kata Analis Pasar OANDA, Edward Moya.
Presiden ECB Christine Lagarde pada Kamis (10/9/2020), menahan diri dari memberi isyarat, bahwa bank akan memperluas stimulus, sementara, Senat AS memblokir RUU Partai Republik untuk bantuan baru virus Corona.