Warga Kampung Leng Turun Temurun Tinggal di Hutan Lindung
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
MAUMERE – Kampung Leng merupakan salah satu kampung dari 3 kampung di Desa Wairterang, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berada di dalam kawasan hutan lindung Egon Ilimedo.
Ketiga kampung ini hanya bisa diakses berjalan kaki membelah hutan lindung dengan kondisi jalan mendaki dan menuruni bukit sejauh 2 sampai 3 kilometer dari jalan negara.
“Hanya ada jalan setapak saja untuk sampai di kampung ini melewati hutan lindung dengan medan sedikit mendaki,” kata Marianus Nong Lehan, warga Kampung Leng, Desa Wairterang, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, NTT, Senin (3/8/2020).

Marianus menyebutkan, sejak puluhan tahun masyarakat memilih menetap di dalam kawasan hutan dan hidup dari mengolah lahan pertanian sebelum adanya penetapan hutan lindung.
Ia pun mengaku memilih menetap di dalam hutan lindung karena tidak memiliki lahan untuk bertani dan membangun rumah di luar kawasan dimana tanah tersebut pun diwariskan orang tuanya.
“Kalau disuruh keluar dari hutan lindung maka kami kami tinggal dimana. Kami hanya bisa bertani dan lahan kebun kami juga sudah dipenuhi tanaman perkebunan seperti jambu mete, kemiri dan kelapa,” ujarnya.
Saat musim hujan, Marianus dan warga lainnya yang menetap di dalam hutan lindung memilih menanam padi ladang, jagung dan singkong untuk dikonsumsi bersama seluruh anggota keluarga.
Dirinya bersyukur sebab warga Kampung Leng tidak kesulitan lagi untuk mendapatkan air bersih karena sudah ada jaringan air bersih di kampungnya yang dibangun menggunakan dana desa.