Universitas Katolik Widya Karya Gelar Wisuda ‘Drive-Thru’
Editor: Makmun Hidayat
“Mahasiswa harus tetap dihargai karena bagaimana pun juga ini momen yang sangat istimewa bagi mereka karena mereka tidak mungkin mengulangi momen seperti ini lagi,” sebutnya.
Lebih lanjut disampaikan Fr. Dr. Klemens, pengukuhan wisudawan model drive-thru yang dilakukan tersebut bersifat kearifan lokal karena menyertakan transportasi tradisional andong, becak dan sepeda untuk mengangkut para wisudawan.
Tujuannya supaya para wisudawan setelah menyelesaikan perkuliahan di perguruan tinggi, mereka tetap akan melihat kode etik kehidupan manusia sejak manusia pertama sampai manusia saat ini memasuki industri 4.0 yang dilambangkan dengan kendaraan-kendaraan tersebut.
“Pada awalnya manusia menggunakan tenaga binatang atau hewan, maka kami laksanakan dengan dokar atau andong. Kemudian ada juga sepeda, karena dulu manusia juga menggunakan tenaganya sendiri dengan alat yang sangat tradisional. Sampai pada akhirnya sekarang manusia sudah memasuki era yang semakin canggih industri 4.0,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, tandasnya, para wisudawan diharapkan jangan sampai lengah karena saat ini semua sudah berpindah pada teknologi yang lebih canggih.
Disebutkan Fr. Dr. Klemens, jumlah wisudawan yang dikukuhkan saat ini total ada 127 orang dengan rincian 122 orang sarjana dan sisanya ahli madya 5 orang.
“Kami rencanakan ke depan akan melakukan wisuda tidak sekaligus. Jadi setiap semester kami wisuda supaya tidak menumpuk karena kuliah saat ini bukan tempat lokasinya, tapi situasi kondisinya sudah sangat terbuka di mana saja orang bisa kuliah,” ucapnya.
Sementara itu salah satu perwakilan wisudawan, Yosia Saputra Gunadi, mengaku senang dapat tetap mengikuti pengukuhan wisudawan secara luring, meskipun dilakukan dengan cara drive-thru menggunakan andong.