Rencana China Tingkatkan Impor AS Picu Kenaikan Harga Minyak

NEW YORK — Harga minyak lebih tinggi pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB) setelah produsen OPEC+ hampir sepenuhnya mematuhi kesepakatan pengurangan produksi global mereka untuk Juli dan para pejabat AS mengatakan China mematuhi tahap pertama dari kesepakatan perdagangan kedua negara.

Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober terangkat 57 sen atau 1,3 persen, menjadi menetap pada 45,87 dolar AS per barel. Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk penyerahan September naik 88 sen atau 2,1 persen, menjadi ditutup di 42,41 dolar AS per barel.

Kepatuhan pemotongan produksi minyak OPEC+ terlihat di sekitar 97 persen pada Juli, dua sumber OPEC+ mengatakan kepada Reuters. Negara-negara penghasil minyak telah memangkas produksi pada tingkat rekor untuk mengekang pasokan dan mengurangi persediaan di seluruh dunia.

Di sisi lain, China memenuhi kesepakatan perdagangan yang ditandatangani kedua pihak pada Januari, kata Presiden AS Donald Trump pada Senin (17/8/2020), meskipun negara tersebut sejauh ini gagal memenuhi janji pembelian produk-produk AS.

Perusahaan minyak milik negara China secara tentatif telah memesan kapal tanker untuk mengangkut setidaknya 20 juta barel minyak mentah AS untuk Agustus dan September.

“Ada indikasi peningkatan permintaan di China … Kami tidak berada dalam pasar bergairah dalam jangka panjang tetapi berita tentang permintaan di China tampaknya benar-benar menjadi fokus pasar,” kata John Kilduff, mitra di Again Capital di New York.

Para analis mengatakan dolar yang melemah dan penurunan lebih lanjut dalam aktivitas pengeboran AS adalah di antara alasan yang memberikan beberapa dukungan terhadap harga minyak.

Lihat juga...