Refugia Jadi Alternatif Pengendalian Hama pada Tanaman Pertanian
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
Merubah kebiasaan dalam pengendalian hama terpadu menurut Sunanti butuh waktu panjang. Sebab petani tidak serta merta beralih dari penggunaan pestisida ke refugia dalam pengendalian hama. Petani yang dilibatkan menurutnya harus memiliki pola pikir yang sama sehingga penerapan pertanian ramah lingkungan bisa dilakukan.
“Satu hamparan dalam penanaman refugia bisa jadi contoh dan bisa diikuti petani lain,” paparnya.
Sujito, petani lain di desa itu mengaku selain refugia pengendalian hama terpadu bisa memanfaatkan burung hantu. Namun kendalanya habitat burung tersebut pada sejumlah rumpun bambu mulai berkurang. Pemangsa alami hama tikus tersebut semakin langka sehingga petani memakai bahan kimia.
Potensi hama wereng, belalang dan ulat menurutnya bisa diatasi dengan penanaman refugia. Berbagai jenis tanaman yang memiliki keindahan tersebut sekaligus berfungsi untuk tempah hidup alami predator hama. Selain memiliki fungsi bagi lahan pertanian penanaman berbagai jenis bunga sekaligus menghasilkan oksigen yang baik untuk manusia.