Pupuk Organik dan Pestisida Alami, Tanaman Tumbuh Lebih Subur

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

SEMARANG — Bagi Paulus Pangka, seorang penggiat pertanian perkotaan atau urban farming, sampah organik seperti sisa sayur, kulit buah, hingga batang pisang, tidak akan langsung dibuang, namun diolah menjadi pupuk kompos organik.

Diterangkan, sebagai pertanian organik, dirinya pun menggunakan pupuk dan pestisida alami, dalam merawat sayuran serta tanaman lainnya.

“Pupuk kompos organik ini, nantinya akan saya manfaatkan untuk pemupukan beragam tanaman dan sayuran, yang saya tanam di pekarangan rumah dengan konsep urban farming,” paparnya, saat ditemui di Semarang, Rabu (5/8/2020).

Selain itu juga, juga ada pupuk cair dengan campuran berupa batang pisang, lidah buaya, sabut kelapa, daun lamtoro, dan daun kaliandra. Semuanya dicacah hingga kecil-kecil, setelah itu direndam dengan air bekas cucian beras. Baik pupuk kompos atau pun pupuk cair, semuanya diperam dulu selama 21 hari.

Setelah proses pembusukkan sempurna, ditandai dengan bau yang menyengat, baru kemudian digunakan. “Pupuk organik ini sangat bagus buat tanaman, selain itu juga tidak mengandung bahan kimia. Hasilnya, beragam sayur mayur atau tanaman lainnya tumbuh subur dan sehat untuk dikonsumsi,” paparnya.

Tidak hanya pupuk organik, untuk melawan sejumlah hama tanaman seperti ulat daun hingga belalang, pihaknya juga menggunakan pestisida alami atau organik. Salah satunya daun pepaya.

“Biarpun daun pepaya rasanya pahit, namun ternyata dapat digunakan untuk pestisida alami, terutama untuk membasmi ulat daun, yang sering ditemukan di sayur sayuran,” terangnya.

Cara membuatnya pun mudah. Daun pepaya ditumbuk atau diblender hingga halus, kemudian ditambahkan air serta diaduk hingga rata. Simpan dalam wadah tertutup, selama dua hari. “Setelah proses perendaman, kemudian disaring, diambil airnya dan digunakan untuk penyemprotan hama ulat,” tandasnya.

Lihat juga...