Penyumbang Utama PDB, KKP Kembangkan Pembenihan Rajungan

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

JAKARTA – Rajungan atau dikenal dengan nama dagang Blue Swimming Crab menjadi penyumbang utama Produk Domestik Bruto (PDB) sektor perikanan Indonesia bersama dengan udang, tuna, tongkol, cakalang, cumi-sotong-gurita dan rumput laut.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto, mengatakan peluang pasar ekspor dan lokal untuk komoditas rajungan terus meningkat setiap tahunnya. Untuk pasar ekspor rajungan terbuka ke beberapa negara seperti Amerika, Australia, Jepang dan Uni Eropa.

Namun, kata Slamet, saat ini kebutuhan pasar ekspor masih sangat tergantung dari hasil tangkapannya di alam, sehingga dikhawatirkan akan menimbulkan eksploitasi berlebih.

“Bila hanya mengandalkan tangkapan alam, tentu kenaikan produksi sangat bergantung banyak hal. Inovasi melalui teknologi pembenihan dan budidaya menjadi terobosan yang sangat penting. Budidaya juga menjadi solusi untuk menjaga kelestarian di alam,” ungkap Slamet, Senin (31/8/2020).

Dikatakan pengembangan budidaya rajungan telah dilakukan sejak tahun 2005 oleh Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) yaitu di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara dan Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Takalar.

“Tingkat kelulushidupan benih rajungan hasil proses pembudidayaan mencapai 30 – 48 persen dan di tingkat pembesaran berkisar 30–35 persen,”tandasnya.

Hal tersebut tentu menjadi dasar utama pengembangan teknologi budidaya rajungan berkelanjutan. Selain itu, hasilnya dapat digunakan untuk restocking benih di alam sehingga menambah populasi rajungan di habitat alaminya semakin meningkat

Lihat juga...