PAUD Karya Ilahi Mulai Ajar Anak Berkebutuhan Khusus
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
Anak-anak juga rindu ke sekolah dan mendesak orang tua agar bisa ke sekolah meskipun menurut dia, ada yang hanya bermain saja saat awal masuk sekolah namun perlahan mulai mau belajar lagi.
“Sekolah kami beda dengan sekolah umum sehingga kadang orang luar tidak mengira di sekolah kami sedang ada aktifitas belajar mengajar. Muridnya terbatas dan tidak semua anak belajar dalam waktu yang sama tetapi sejak awal dibagi dua jam sehari,” ujarnya.
Salah seorang guru di PAUD Karya Ilahi Maria Sika Susanti mengaku tidak mudah mengajar anak berkebutuhan khusus karena harus sabar dan perlu ada perubahan metode mengajar agar anak-anak bisa cepat memahami pelajaran.
Pihaknya pun selalu melakukan evaluasi kata Maria, karena setiap anak murid berbeda dalam penanganannya sehingga perlu ada terobosan dan kreatifitas dari guru dalam mendidik anak berkebutuhan khusus.
“Kalau kita tidak sabar dan menahan emosi maka tidak bertahan lama. Mendidik anak berkebutuhan khusus sangat jauh berbeda dengan anak normal dan kami juga tidak ada libur semester kecuali tanggal merah dan hari minggu,” ungkapnya.
Maria mengakui selama liburan Covid-19 anak-anak didik merasa jenuh dan ada yang mengalami kemunduran sehingga saat mulai belajar secara normal pihaknya harus mengulang lagi pelajaran untuk memacu daya ingat kembali.
“Kadang kami juga harus memakai pakaian yang sama sehingga mereka mengenal kami. Ada anak didik yang tidak mau diajari karena kami mengenakan pakaian berwarna lain. Inilah sulitnya mendidik anak berkebutuhan khusus,” ungkapnya.