Palai Ikan Solusi Makan Enak di Musim Hujan
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
PADANG – Di Sumatera Barat ada kuliner yang dimasak dengan cara dipanggang di atas bara api sabut kelapa yang dibaluti oleh daun pisang. Kuliner ini bukanlah sebuah rasa yang manis, tapi melainkan memiliki rasa yang terbilang cukup pedas.
Ya, nama kuliner yang dimaksud adalah palai ikan. Kuliner ini terbilang sangat tradisional, mulai dari bumbu yang digunakan hingga dengan cara memasaknya, benar-benar sangat tradisional.
Devi, pedagang palai ikan di Kota Padang, mengatakan, palai ikan terbilang salah satu kuliner selera kampung yang masih banyak peminatnya. Tidak pandang siapa, mau orang ekonomi lemah maupun orang kaya raya, pada suka dengan palai ikan, terutama palai ikan yang dijualnya.
Bicara soal ikan, mungkin sudah banyak sajian makanan yang telah diolah dari ikan, seperti digoreng, digulai, dan bahkan direndang. Ikan yang diolah itu tidak hanya enak dimakan, tapi ikan juga terbilang mengandung protein dan gizi serta baik untuk dikonsumsi.
Nah, kalau pada Devi ikan diolah jadi kuliner palai. Nama palai ini maksudnya adonan bumbu yang didominasi oleh parutan kelapa dan diberi sekitar 4 ekor ikan kecil lalu dimasak dengan cara dipanggang. Pemanggangan dilakukan dengan cara bumbu sambal dan ikan dibaluti oleh daun pisang.
“Palai itu bumbunya sangat sederhana, dan yang jadi penentu di sini ialah rasa pedas dan asamnya. Karena memang bumbu-bumbunya itu sangat sedikit, yakni bawang merah, bawang putih, kunyit, dan daun kunyit, serta cabai merah, dan yang harus ada itu adalah parutan kelapa tua,” kata dia, Sabtu (22/8/2020).
Bila bumbu telah siap, dibungkus terlebih dahulu dengan daun pisang. Soal ukuran bungkusannya, jangan terlalu besar, cukup dibungkus seukuran buah pisang. Tujuannya supaya bumbu yang dimasak benar-benar merata matangnya.