Mulai Jumat, Wisata Gunung Bromo Dibuka Bertahap
Editor: Koko Triarko
Terkait protokol kesehatan yang diterapkan, selain pengukuran suhu tubuh dan pemakaian masker, nantinya juga akan disiagakan tim medis dan mobil ambulans.
Selain itu, mobil jip yang biasanya mengantarkan para wisatawan ke gunung Bromo, hanya boleh mengangkut maksimal 4 orang wisatawan.
“Kemudian dari SOP yang telah disepakati bersama, para wisatawan gunung Bromo wajib menyertakan surat keterangan bebas Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) dari Puskesmas,” sebutnya.
Lebih lanjut disampaikan Jhon Kenedie, setelah gunung Bromo dibuka, setiap minggunya akan dilakukan evaluasi. Jika dari hasil evaluasi tersebut tetap aman dan tidak ada kluster baru, secara bertahap akan ditambah kapasitasnya, dari yang awalnya 20 persen menjadi 30 persen, 40 persen sampai nanti 50 persen.
“Tapi kalau ternyata sampai terjadi kluster baru, dengan sangat terpaksa wisata alam gunung Bromo akan kita tutup kembali,” terangnya.
Terkait tiket masuk, menurut Jhon Kenedie tidak ada perubahan harga. Tapi semuanya harus dilakukan secara online melalui situs bookingbromo.bromotenggersemeru.org sesuai dengan kuota 20 persen. Harga tiket untuk wisatawan lokal di hari biasa Rp29 ribu dan hari libur Rp34 ribu. Sedangkan untuk wisatawan mancanegara Rp220 ribu di hari biasa dan Rp320 ribu pada hari libur.
“Pembelian tiket seratus persen dilakukan online, beli dan bayarnya secara online. Jadi, tidak ada uang berceceran di pintuk masuk Bromo,” tegasnya.
Lebih lanjut disampaikan Jhon Kenedie, nantinya setelah empat belas hari gunung Bromo dibuka, rencananya akan dibuka juga pendakian ke gunung Semeru.
“Tapi ini masih melihat perkembangan kondisi, bagaimana pembukaan gunung Bromo. Dan, kami juga akan membersihkan jalur-jalur pendakian Semeru,” ucapnya.