Minim Alat, Hasil Tangkapan Nelayan Pessel tak Maksimal
Editor: Makmun Hidayat
PESISIR SELATAN — Minimnya alat tangkap membuat hasil tangkapan nelayan di Lakuak Pasar Gompong, Nagari Kambang Barat, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tidak maksimal.
Seperti yang dikatakan oleh Roni, nelayan setempat, di desa itu terdampak sejumlah kelompok nelayan, mulai dari nelayan tradisional hingga nelayan bagan. Bicara untuk nelayan tradisional, alat yang dimiliki hanya seadanya saja.
Akibat dari hal itu, usaha untuk mendapatkan hasil tangkapan yang cukup banyak pun tak kunjung diraih. Kondisi itu diakuinya sudah dilalui cukup lama, terlebih akhir-akhir ini hasil tangkapan nelayan setempat berada di titik terendah.
Per hari itu, hasil tangkapan tidak sampai penuh satu ember berukuran sedang. Hasil tangkapan itu bila dijual di pasar nilainya paling tinggi berada di Rp150.000 saja. Dari pendapatan itu, harus mengeluarkan biaya beli minyak dan kebutuhan melautnya, dan diperkirakan pendapatan bersih kurang lebih Rp80.000 per harinya, serta jumlah itu harus dibagi dua.
“Kami sangat mengharapkan ada bantuan sarana alat tangkap dari pemerintah, supaya hasil tangkapan nelayan di sini pun membaik. Selama ini nelayan di sini belum ada mendapatkan bantuan alat tangkap nelayan,” katanya, Senin (31/8/2020).
Menurutnya hal yang paling menyedihkan itu bila cuaca buruk, para nelayan mau tidak mau harus mengurungkan niat untuk melaut. Padahal stok kebutuhan keluarga di rumah sangat minim, karena dari hari ke hari hasil tangkapan itu tidak pernah lebih.
“Bukannya kami tidak bersyukur. Tapi kami rasa persoalan ini adalah tentang alat. Semoga pemerintah mengabulkan keinginan kami ini, supaya hasil tangkapan ikan bisa membaik,” pinta dia.