Tingginya Kasus Kanker Payudara karena Ketidakpahaman

Editor: Koko Triarko

JAKARTA – Banyaknya kasus kanker payudara yang terdeteksi dalam stadium tinggi di Indonesia adalah karena masyarakat belum memahami tentang kanker tersebut secara baik. Padahal, dengan makin tingginya tingkat stadium, akan menurunkan angka kesembuhan dari kanker payudara.

Ketua Perhimpunan Hematologi Onkologi Medik Ilmu Penyakit Dalam Indonesia, dr. Ronald Alexander Hukom, SpPD., KHOM., MHSC, FINASIM, menyatakan bahwa kanker payudara di Indonesia merupakan kanker yang paling sering ditemukan, yaitu 60 ribu kasus baru diketahui setiap tahunnya dan merupakan 30-40 persen dari total kanker yang terjadi pada wanita.

Ketua Perhimpunan Hematologi Onkologi Medik Ilmu Penyakit Dalam Indonesia dr. Ronald Alexander hukom, SpPD, KHOM, MHSC, FINASIM, saat talkshow online yang diselenggarakan Pfizer, Senin (31/8/2020). –Foto: Ranny Supusepa

“Kasus yang paling sering terjadi adalah pasien pengidap kanker payudara datang dengan tingkat lanjut, dengan stadium 3 atau stadium 4 yang sudah mengalami metastasis yang meluas lebih dari payudara, dan kelenjar getah bening terdekat. Kondisi pasien seperti ini bisa mencapai 50-60 persen dari total seluruh pasien yang datang ke fasilitas kesehatan,” kata Ronald, saat talkshow online yang diselenggarakan Pfizer, Senin (31/8/2020).

Padahal, lanjutnya, dengan stadium yang lebih tinggi akan terjadi penurunan persentase tingkat kesembuhan.

“Jika masih stadium 1 atau 2, tingkat persentase kesembuhan masih ada di angka 70-80 persen. Sementara, jika sudah stadium lanjut, tingkat persentasenya akan menurun dan proses perawatan juga akan lebih lama,” ujarnya.

Lihat juga...