Mentan Syahrul: Korporasi Perkuat Sektor Pertanian
MANADO – Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, terus memperkuat sektor pertanian di tengah pandemi Covid-19 agar pangan tidak bergantung pada impor dan terdepan menopang pertumbuhan ekonomi nasional.
“Salah satu terobosannya, yakni pengembangan pertanian berbasis kawasan korporasi petani yang difasilitasi dana kredit usaha rakyat (KUR) untuk kemajuan, modern dan kemandirian petani,” ujar Menteri Syahrul, di Kabupaten Minahasa Utara, Senin (31/8/2020).
Pada kegiatan tanam sekaligus panen integrasi kedelai-kelapa dan panen jagung di Desa Tontalete, Menteri mengatakan, pertanian adalah sesuatu yang menjanjikan kehidupan yang lebih baik dan bertahan dalam kondisi apa pun.
Mentan mengatakan, karena pandemi Covid-19, negara seperti Amerika Serikat dan Jepang kembali mengaktifkan sektor pertaniannya.
“Di tengah Covid-19 saat ini, aktivitas lainnya hampir terhenti, kecuali pertanian. Karena itu, pertanian itu sesuatu yang pasti, pertanian jawaban dari pelemahan yang ada,” ungkapnya.
BPS, lanjut dia, mencatat pada saat sektor lain mengalami penurunan, ekspor pertanian bulan Juli 2020 justru meningkat 24,1 persen dibandingkan bulan Juni.
Menteri menjelaskan, selain padi, pengembangan komoditas pertanian seperti kedelai, jagung dan komoditas perkebunan seperti kelapa harus dikelola dengan model korporasi petani.
Semua pelaku usaha mendapat manfaat dari program ini, terutama peningkatan kesejahteraan petani, di mana petani memperoleh layanan sarana produksi dan modal, terlindungi asuransi dan ada kepastian pasar dan jaminan harganya.
“Untuk itu, kami mengharapkan kepada provinsi dan kabupaten/kota melakukan gerakan di lapangan, dan menggerakkan kostratani di kecamatan sebagai ujung tombaknya,” ujarnya.