CHICAGO – Emas berjangka kembali melemah pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), meskipun klaim pengangguran Amerika Serikat (AS) secara tak terduga mencapai satu juta dan risalah pertemuan Federal Reserve (Fed) mengulangi kekhawatiran atas pemulihan ekonomi, karena investor masih melanjutkan aksi ambil untung mereka.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, turun 23,8 dolar AS atau 1,21 persen menjadi ditutup pada 1.946,50 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya (Rabu, 19/8/2020) emas berjangka juga anjlok 42,8 dolar AS atau 2,13 persen menjadi 1.970,30 dolar AS.
Emas berjangka naik 14,4 dolar AS atau 0,72 persen menjadi 2.013,10 dolar AS pada Selasa (18/8/2020), setelah melonjak 48,9 dolar AS atau 2,51 persen menjadi 1.998,70 dolar AS pada Senin (17/8/2020), dan jatuh 20,6 dolar AS atau 1,05 persen menjadi 1.949,80 dolar AS akhir pekan lalu (14/8/2020).
“Risalah The Fed menegaskan kembali perlunya orang memiliki emas, mereka masih khawatir tentang Virus Corona dan dampaknya terhadap ekonomi yang menunjukkan mereka ingin tetap akomodatif dan membantu konsumen tetap bertahan,” kata Kepala Pedagang US Global Investor, Michael Matousek.
Risalah dari pertemuan kebijakan terakhir bank sentral AS menunjukkan para pembuat kebijakan khawatir ekonomi menghadapi jalur yang sangat tidak pasti dan lebih banyak dukungan moneter yang mungkin diperlukan, meskipun mereka menganggap kurang penting kebutuhan untuk membatasi imbal hasil dan target-targetnya.
Kenaikan tak terduga dalam klaim pengangguran AS, kembali di atas satu juta minggu lalu juga membantu emas, kata analis. Ekonomi Amerika Serikat hanya menambahkan kembali 9,3 juta dari 22 juta pekerjaan yang hilang antara Februari dan April.