Jasa Alat Pertanian Pasca Panen Mudahkan Petani di Lamsel
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
LAMPUNG — Jasa alat pertanian jenis mesin giling gabah dan pemipil jagung di Lampung Selatan (Lamsel) memberikan kemudahan kepada petani saat pasca panen. Selain percepatan pengolahan, sekaligus dapat menekan pengeluaran.
Suwarna, salah satu petani penanam jagung di Desa Sumbernadi, Kecamatan Ketapang menyebut alat dan mesin pertanian (alsintan) digunakan sejak pengolahan lahan. Alsintan traktor, penanaman hingga pemanenan kerap digunakan meski sebagian tetap memakai tenaga buruh.
Memasuki masa panen jagung untuk dijual ia menggunakan jasa mesin pemipil untuk mempercepat proses perontokan dalam jumlah banyak. Satu ton jagung yang digiling ia harus membayar biaya jasa sebesar Rp250.000.
Mendapatkan hasil panen sekitar 350 karung ia bisa mendapatkan hasil 3 ton dengan jasa Rp750.000. Hanya butuh waktu satu jam untuk menyelesaikan proses pemipilan.
“Biaya operasional jasa yang harus dikeluarkan akan ditutup dengan hasil penjualan jagung ke pabrik, masih tetap bisa memberi hasil bersih selain biaya pembelian pupuk obat dan operasional lain,” terang Suwarna saat ditemui Cendana News,Selasa (11/8/2020)
Penggunaan jasa alat pertanian jenis pemipil jagung menurut Suwarna lebih efesien. Sebab ia tidak perlu mengangkut hasil panen jagung ke lokasi yang jauh. Alat pemipil jagung akan datang ke kebun miliknya sekaligus truk milik pengepul. Pemilik mesin pemipil dominan merupakan pelaku usaha pengepul jagung. Upah pemipilan akan dipotong hasil penjualan.
Mendapatkan hasil panen sebanyak 3 ton dengan harga jual Rp3.000 ia bisa mendapat hasil sebanyak Rp9 juta. Harga jagung menurutnya cukup fluktuatif sebab bisa mencapai Rp4.100 bahkan anjlok di kisaran Rp2.700 per kilogram.