Jabar Dorong BUMDes Gerakkan Ekonomi Pedesaan
Editor: Koko Triarko
BANDUNG – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPM-Desa) Jawa Barat, Bambang Tirtoyuliono, mengatakan, dana desa sudah dimanfaatkan dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan program Padat Karya Tunai Desa (PKTD).
“Program PKTD juga sudah berjalan. Sampai Juli kemarin, tercatat ada 11.301 kegiatan yang memang diakses untuk PKTD. Penyerapan tenaga kerja mencapai sekitar 96 ribu. BLT dan PKTD sebagai upaya untuk memulihkan ekonomi pedesaan dalam jangka pendek,” kata Bambang di Kota Bandung, Kamis (13/8/2020).
Dikatakan, bahwa ekonomi pedesaan Jawa Barat terpukul oleh pandemi Covid-19. Pemanfaatan dana desa dilakukan. Begitu juga Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dituntut inovatif. Sebab, BUMDes mempunyai peran strategis sebagai penggerak ekonomi desa.
PKTD merupakan semua kegiatan dan pekerjaan yang didanai oleh dana desa, pemanfaatan ke tenaga kerja di desa bersangkutan. Tenaga kerja yang menjadi prioritas adalah tenaga kerja dari keluarga miskin, tenaga kerja pengangguran, tenaga kerja pengangguran baru di desa.
Selain pemanfaatan dana desa, kata Bambang, Pemerintah Daerah Provinsi Jabar intens mendorong BUMDes untuk berinovasi. BUMDes dinilai mampu menggerakkan ekonomi desa, karena melibatkan masyarakat dalam kegiatan usaha.
Apalagi, jumlah BUMDes di Jabar terus bertambah setiap tahunnya. Pada 2018, hanya 3.695 dari 5.312 desa yang memiliki BUMDes. Tahun berikutnya, jumlah BUMDes di Jabar tercatat 4.563. Tahun ini, jumlah BUMDes meningkat menjadi 4.890.
Menurutnya, masih ada desa belum memiliki BUMDes. Dari 4.890 BUMDes, ada sekitar 614 BUMDes belum aktif. Ini tugas bersama semua strata pemerintahan, pusat, provinsi, dan kabupaten.