INDEF: Indonesia Belum Merdeka dari Covid-19

Editor: Koko Triarko

Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Didik J Rachbini, pada diskusi INDEF secara virtual beberapa waktu lalu. –Dok: CDN

Padahal, negara lain di ASEAN seperti Malaysia, Thailand, dan Vietnan serta negara lainnya sudah mampu mengendalikan masalah pokok Covid-19 ini.

Kebijakan mengatasi pandemi Covid-19 di Indonesia dibandingkan dengan negara-negara tersebut terlihat sangat buruk.

“Pemerintah dengan kasus harian yang parah, tetap merasa yakin bisa menyelesaikannya, tidak ada perasaan bersalah, confidence naif,” tukasnya.

Bahkan, tambah dia, kebijakan tidak berubah tetap, seperti biasanya. Sehingga tidak ada tanda-tanda kasus harian Covid-19 akan menurun.

Dengan kegagalan yang kasat mata dalam kebijakan mengatasi pandemi ini, maka pemerintah selayaknya meminta maaf kepada rakyat Indonesia.

“Sayangnya, pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak memperlihatkan aspek kegagalan ini, dan masih menganggap kebijakan pemerintah berada pada jalur yang benar,” tukasnya.

Pemerintah sudah menganggap kebijakannya efektif berhasil, lebih hebat pertumbuhan ekonominya dibandingkan Singapura, Vietnam dan negara lainnya.

Padahal, kenyatannya sumber masalah pokok dari ekonomi tidak bisa dikendalikan karena pemerintah mengabaikan kebijakan kendali pandemi Covid-19 ini.

Dengan keyakinan, pandemi Covid-19 akan beres dengan sendirinya, maka kebijakan pemerintah lebih memilih mendorong ekonomi dengan kucuran dana yang jauh melebihi anggaran kesehatan.

“Strategi kebijakan ini seperti mengisi ember bocor, karena masalah dasar kebocorannya tidak diatasi dengan baik,” tukasnya lagi.

Menurutnya, pilihan kebijakan pemerintah terjadi karena pengaruh bisikan yang tidak bertertanggung jawab, dengan mengabaikan pilihan kebijakan ekonomi yang rasional.

Lihat juga...