Es Arktik Diprediksi Mencair Seluruhnya pada 2035
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
JAKARTA — Laporan ilmiah yang menyatakan potensi hilangnya es laut Kutub Arktik dalam skala besar pada tahun 2035 jadi alarm akan perlunya seluruh masyarakat dunia untuk mencapai target penurunan karbon dalam waktu secepatnya.

Kasubbid Informasi Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Siswanto menyatakan, artikel Arctic Sea Ice in CMIP6 ditulis oleh 30 peneliti pemodel iklim purba atau paleoklimat dari berbagai lembaga riset ternama dunia yang tergabung dalam SIMIP Community (Sea-Ice Model Intercomparison Project).
“Mereka melaporkan hasil analisis mereka bahwa Samudra Arktik praktis menjadi bebas es laut atau akan kehilangan semua es laut yang dimilikinya pada bulan September untuk pertama kalinya sebelum tahun 2050 di masing-masing dari empat skenario perubahan iklim yaitu skenario emisi karbon SSP1‐1.9, SSP1‐2.6, SSP2‐4.5, dan SSP5‐8.5,” kata Siswanto saat dihubungi, Sabtu (15/8/2020).
Hasil laporan penelitian itu, lanjutnya, memperbaharui Laporan Proyeksi Perubahan Iklim sebelumnya dari Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun lalu yang menunjukkan es laut musim panas saat ini dengan luasan lebih dari satu juta kilometer persegi diyakini dapat bertahan hingga setidaknya tahun 2050.
“Tetapi laporan penelitian ini kemudian menggaris bawahi bahwa garis waktu tersebut terlihat jauh dari optimistik, dan menegaskan bahwa es laut Arktik akan jauh berkurang sebelum waktu tersebut sehingga membuat wilayah Arktik tersebut hampir bebas es sebelum pertengahan abad,” ucapnya.