Daerah Limapuluh Kota Jadi Sentra Manggis di Sumbar

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

PADANG — Potensi manggis di Sumatera Barat tidak lagi menjadi sebuah buah-buahan yang hanya dinikmati oleh masyarakat lokal. Tapi kini keberadaannya telah banyak menyasar berbagai negara.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Sumatera Barat Syafrizal menyebutkan perkebunan manggis di Sumatera Barat berada di Kabupaten Limapuluh Kota. Disana telah menerbitkan 48 register lahan usaha, tepatnya di Nagari/Desa Banja Loweh, Kecamatan Bukik Barisan.

“Bahkan, para eksportir juga banyak yang langsung membeli manggis dari Nagari Banja Loweh untuk kemudian diekspor langsung ke negara tujuan,” katanya, Senin (17/8/2020).

Rata-rata umur tanaman yang telah banyak berproduksi di Nagari Banja Loweh adalah 25 tahun dengan potensi hasil 100 kg per batang per tahun. Pada awal kuartal pertama tahun 2020 ini jumlah produksi manggis di Nagari Banja Loweh sekitar 630 ton, dengan nilai total penjualan sekitar Rp10 miliar.

“Hal ini dikarenakan dampak Covid-19 harga jual rata-rata di tingkat petani adalah Rp15.000 per kilogram, ini dinilai turun bila dibandingkan dengan harga rata-rata tahun lalu yaitu Rp25.000 per kilogram,” ucapnya.

Dikatakannya bahwa para petani manggis di desa itu, sudah bekerjasama dengan Eksportir di antaranya adalah PT. Eshfar Buah Segar, PT. Bumi Alam Sumatera dan PT. Nusantara Segar Global.

Varietas yang dikembangkan yaitu varietas unggul nasional yang telah berkembang luas di Sumatera Barat yaitu Ratu Kamang. Hampir seluruh manggis berkualitas baik yang diproduksi di Kabupaten Limapuluh Kota menjadi komoditas ekspor.

Menurutnya, periode Januari sampai dengan Juli 2020 fasilitasi ekspor buah manggis asal Provinsi Sumatera Barat meningkat dua kali lipat dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019, tercatat sebanyak 143 kali pengiriman dengan total 475,5 ton dengan nilai ekonomi mencapai Rp21,4 miliar.

Lihat juga...