CDC AS Sebut Orang Tanpa Gejala Covid-19 tak Perlu Dites
WASHINGTON – Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, mengatakan pekan ini orang-orang yang terpapar Covid-19 tapi tak menunjukkan gejala tak perlu dites, yang menimbulkan protes di antara pejabat dan ahli yang mengkhawatirkan pedoman yang diubah itu dilatarbelakangi politik.
Brett Girior, asisten sekretaris urusan kesehatan di Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS), mengatakan tak ada tekanan politik dari pemerintah di balik keputusan mengubah pedoman pengujian.
“Ini satu produk yang dihasilkan oleh ilmuwan dan kalangan medis yang dibahas panjang lebar di gugus tugas, dipimpin Wakil Presiden Mike Pence,” katanya, Kamis (27/8/2020).
Anthony Fauci, pakar penyakit menular terkemuka AS, mengatakan kepada CNN, bahwa dia tak ambil bagian dalam pertimbangan-pertimbangan itu, sebab dia sedang dioperasi dan mengatakan dia “prihatin, bahwa rekomendasi-rekomendasi itu dapat mendorong orang-orang percaya bahwa penyebaran tanpa gejala Covid-19 bukanlah satu masalah.
Trump mengatakan dalam satu rapat umum, bahwa pengujian merupakan pedang “bermata ganda”, sebab pengujian itu mendorong lebih banyak kasus yang ditemukan, menyebabkan AS tampak lebih buruk dibandingkan dengan jika pengujian itu dikurangi. Dia menambahkan, bahwa di mendesak para pejabat untuk “tolong, lambatkan pengujian.” Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan kepada Reuters, bahwa pernyataan itu sebuah candaan.
AS mengalami lebih dari lima juta kasus Covid-19 yang terdiagnosa dan sekitar 180.000 orang meninggal.
Para pejabat kesehatan pemerintah AS, mengatakan selama percakapan lewat telepon dengan para wartawan pada Rabu bahwa pedoman-pedoman itu tak mesti ditafsirkan sebagai “menghambat kesehatan masyarakat”.