Ahli: Konsep Maritim Berkelanjutan Opsi Tunggal Pembangunan Sektor Kelautan
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
JAKARTA — Keberadaan maritim sebagai sumber pangan dan potensi ekonomi, merupakan salah satu kekuatan dari negara Indonesia. Menerapkan konsep pembangunan yang berkelanjutan merupakan satu-satunya jalan, agar sumber daya yang ada baik di permukaan, kolom dan dasar laut tetap terjaga dan mampu menopang kehidupan masyarakat di sekitarnya, secara khusus dan Indonesia secara umum untuk jangka panjang.
Ahli Oseanografi Widodo Setiyo Pranowo menjelaskan yang dimaksud dengan konsep pembangunan sektor maritim berkelanjutan adalah suatu konsep pembangunan yang memenuhi tiga pilarnya, yaitu sosial, ekonomi dan lingkungan.
“Pemanfaatan wilayah kelautan dilakukan tanpa ada satu pilar yang yang dikorbankan dengan mengedepankan peran pemerintah sebagai regulator,” kata Widodo saat dihubungi, Selasa (25/8/2020).
Artinya, pembangunan sektor maritim harus memberikan keuntungan secara ekonomi, keuntungan sosial, dan keuntungan secara lingkungan hidup.
“Manakala pembangunan tersebut hanya memperoleh satu atau dua keuntungan saja, maka pembangunan tersebut tidak akan berkelanjutan,” ucapnya tegas.
Ia juga menyatakan dalam pelaksanaanya, tugas pemerintah sebagai regulator memang berat dan tidaklah mudah dalam mengatur dan mengelola proyek pembangunan agar bisa mendapatkan keuntungan ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup.
“Payung hukum dan regulasi memang sudah ada, namun implementasinya terkadang tidak bisa berjalan sesuai teori yang ada,” ujarnya.
Menko Maritim dan Investasi Luhut B Panjaitan menyatakan pengembangan modal alam dan ekonomi investasi hijau akan menempatkan pembangunan Indonesia yang bertumbuh secara sosial dan inklusif terhadap lingkungan.