Ada Siswa Positif, Tulungagung Tetap Jalankan Pembelajaran Luring

Sejumlah siswa membaca buku pelajaran dalam satu kegiatan belajar-mengajar luar jaringan (luring) di rumah di salah satu pelajar dengan metode home visite di Tulungagung, Jawa Timur, Senin (27/7/2020) – Foto Ant

TULUNGAGUNG – Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur memastikan, proses pembelajaran siswa dengan metode luring (luar jaringan) tetap akan diberlakukan, meski ada temuan kasus konfirmasi COVID-19 pada salah satu siswa di daerah tersebut.

“(Pembelajaran) luring tetap berjalan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung, Haryo Dewanto, Kamis (13/8/2020).

Menurut dia, pilihan tersebut tetap diambil karena metode pembelajaran secara daring tidak bisa berjalan optimal di Tulungagung. Selain faktor sinyal internet, yang di beberapa titik wilayah tidak lancar atau bahkan masuk area blank spot, tidak semua siswa dan wali murid memiliki sarana ponsel pintar berikut paket data yang menyedot belanja besar. “Kalau tidak (luring) cara pembelajarannya bagaimana, jika di area-area sulit sinyal,” katanya.

Di Tulungagung Haryo menyebut, sekira 40 persen lembaga pendidikan baik sekolah dasar dan sekolah menengah pertama melakukan pembelajaran luring. Penyebabnya karena sulitnya jangkauan sinyal dari provider telekomunikasi seluler.

Lokasi pembelajaran luring itu berlangsung terutama di daerah pegunungan, atau di sisi selatan Kabupaten Tulungagung. Dinas Pendidikan juga mengandalkan kreativitas lembaga sekolah, kaitannya dengan metode pembelajaran di daerah yang sulit sinyal.

Metode pembelajaran luring sempat berjalan baik. Siswa dibuat berkelompok, lalu guru mendatangi kelompok-kelompok siswa yang terdiri atas 5 sampai 10 siswa di salah satu rumah wali murid. Proses pembelajaran diberikan secara bergilir dengan kelompok siswa lain.

Lihat juga...