Warga Lamsel Tekuni Usaha Daur Ulang Kain Perca
Editor: Koko Triarko
LAMPUNG – Pandemi Covid-19 yang membatasi ruang gerak perekonomian, memunculkan ide usaha kreatif lain yang mampu mendatangkan penghasilan. Misalnya, dengan membuat kerajinan daur ulang kain perca menjadi lap, celemek dan sebagainya.
Muntoha, warga Desa Kemukus, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan, salah satunya, menekuni usaha pembuatan lap dan celemek dari kain perca. Memanfaatkan kain tidak terpakai dari usaha konveksi, usaha daur ulang ditekuninya.
Muntoha mengaku sebelumnya memiliki usaha pemotongan kayu dan sound system. Namun sejak pandemi Covid-19, usaha sound system terhenti imbas larangan menggelar kegiatan keramaian. Sebagai alternatif tetap mendapatkan uang, ia menerima pesanan lap dan celemek kain perca.

Pengepul, menurutnya akan menyiapkan bahan kain perca sebanyak dua hingga tiga kuintal. Berbagai jenis kain perca yang diolah menjadi lap dengan sistem upah per kain mencapai Rp1.000. Meski cukup murah, namun dibantu oleh sang anak pesanan hingga ribuan lembar bisa dikerjakannya. Pengepul akan mengambil hasil jahitannya sebulan sekali.
“Selama masa Covid-19, usaha di rumah tetap berjalan. Meski terlihat sederhana, namun cukup menghasilkan untuk memenuhi kebutuhan harian,” terang Muntoha, saat ditemui Cendana News, Selasa (7/7/2020).
Memproduksi sekitar 500 lembar lap kain perca selama dua hari, ia bisa mendapat hasil Rp500ribu. Hasil tersebut cukup lumayan, karena tidak ada pilihan pekerjaan lain. Sementara, lahan jagung bisa dikerjakan pagi hari, dan pekerjaan menjahit dilakukan sore hingga malam hari.