UTBK SBMPTN di Semarang Berlangsung dengan Protokol Ketat
Editor: Koko Triarko
SEMARANG – Diikuti puluhan ribu peserta, panitia pelaksana dalam pelaksanaan ujian tulis berbasis komputer (UTBK) dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2020, harus siap dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
Termasuk di Kota Semarang, yang diikuti oleh dua PTN, yakni Universitas Negeri Semarang (Unnes) dan Universitas Diponegoro (Undip). Jika aturan tersebut dilanggar, bukan tidak mungkin izin yang diperoleh dari Gugus Tugas Covid-19 Kota Semarang bisa dicabut.
“Peserta wajib mengenakan masker, mencuci tangan sebelum masuk ruang ujian, dan bersuhu tubuh maksimal 37,5 derajat Celcius. Mereka yang bersuhu di atas tersebut tidak akan diizinkan ikut ujian pada hari itu,” papar Ketua Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LP2MP) Undip, Dr. Setia Budi Sasongko di Semarang, Senin (6/7/2020).

Peserta yang tidak bisa ikut ujian akibat suhu tubuh tinggi, akan diberi berita acara pemeriksaan dan memperoleh kesempatan untuk direlokasi pelaksanaan ujiannya pada tahap berikutnya.
“Peserta di tahap I tidak bisa ikut, akan direlokasi pada tahap II. Jika tidak bisa juga akan direlokasi waktu ujian pada 29 Juli sampai 2 Agustus. Termasuk mereka yang tidak bisa ikut pada tahap II. Namun ketentuan ini hanya berlaku untuk peserta yang tidak bisa ikut ujian, karena melewati batas suhu tubuh,” tandasnya.
Budi menegaskan, terdapat pemberlakuan protokol kesehatan ketat terhadap peserta maupun petugas pelaksana ujian. “Termasuk penerapan jarak fisik tempat duduk peserta, saat mengerjakan soal ujian. Jika satu deret kursi ada dua komputer, maka yang digunakan hanya satu komputer,” paparnya.