Siswa SMAN Nala Mulai MPLS-MPLA

Editor: Koko Triarko

Menurutnya, konsep during tetap sama apa yang menjadi kebiasaan. Meskipun siswa berada di rumah, mereka tetap harus memakai seragam sekolah. Setiap siswa yang during juga tetap harus melakukan latihan fisik yang dibuktikan melalui kiriman video.

“Kita punya kurikulum yang berbeda dengan sekolah lain, yaitu kurikulum Bela Negara dan Kemaritiman (BNK). Inilah yang bisa membangkitkan siswa untuk tetap semangat belajar,” tuturnya.

Terkait protokol kesehatan yang diterapkan di asrama dan di kelas, Hari mengaku pihaknya akan melakukan pengurangan jumlah siswa sebanyak 50 persen dari kapasitas kamar asrama, dan masing-masing kelas yang tersedia.

“Kalau di kondisi normal setiap kamar di asrama bisa diisi 10 orang, sekarang kita batasi hanya 4-5 orang saja. Kemudian untuk di kelas yang biasanya berisi 32 siswa per kelas, kita kurangi hanya diisi 10-15 anak per kelas,” sebutnya.

Waktu pembelajaran juga dikurangi hanya sampai jam 12.00 WIB, kemudian dilanjutkan kegiatan olah raga untuk menumbuhkan semangat ketarunaan, melatih kedisiplinan dan untuk membunuh atau mencegah penyebaran virus.

“Di sini kami betul-betul menerapkan protokol kesehatan, sehingga sebagian anggaran kita peruntukkan pendanaan pengadaan hand sanitizer, masker, dan memperbanyak lokasi tempat cuci tangan,” tandasnya.

Sementara itu, Wali Kota Malang, Sutiaji, yang turut hadir dalam upacara tersebut meminta agar setiap siswa SMAN Taruna Nala bisa menerapkan pola hidup sehat dan berlaku disiplin dalam penerapan protokol kesehatan.

“Kami apresiasi SMAN Taruna Nala telah melakukan masa karantina pengenalan lingkungan sekolah dan asrama bagi peserta didik baru, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, memakai masker dan perilaku hidup sehat. Semoga karakter disiplin para siswa dalam mentaati protokol kesehatan bisa terus dijaga dan diviralkan untuk memutus penyebaran Covid-19,” pungkasnya.

Lihat juga...