Sektor Properti di Bali Tumbuh Negatif Akibat Pandemi
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
“Sementara itu, penurunan kinerja properti komersial bersumber dari penurunan demand akan sewa hotel dan apartemen. Perkembangan pasar komersial di Bali mendapatkan tantangan dari belum pulihnya kinerja pariwisata sehingga menekan kinerja hotel. Di level nasional, kinerja properti komersial mendapatkan tantangan dari adanya perubahan budaya masyarakat akibat pandemi COVID-19. Adanya mekanisme work from home dalam beberapa bulan terakhir membuat para pelaku usaha mulai berpikir untuk mengurangi kebutuhan ruang perkantorannya,” tegasnya.
Meski begitu, perkembangan real estate pada triwulan I pada tahun 2020 ini masih mampu tumbuh positif di tengah kontraksi yang dialami oleh provinsi Bali di awal terjadinya isu pandemi. Dia mengatakan, kondisi ini juga didukung dengan terjaganya inflasi perumahan bahkan cenderung di bawah angka inflasi umum nasional.
“Yah meskipun begitu, pangsa lapangan usaha real estate terhadap perekonomian Bali secara keseluruhan selama ini masih rendah yakni 4,1% terhadap PDRB provinsi Bali,” tegasnya.
Sementara Itu, I Gede Suardita, selaku Ketua REI Bali menyatakan, bahwa penjualan properti bersubsidi masih cukup baik. Kondisi ini didukung dengan harga jual properti yang rendah serta masih tingginya backlog akan rumah oleh masyarakat.
“Ke depan, REI berharap perbankan dapat meningkatkan penyaluran KPR sehingga mendukung perkembangan properti,” katanya.