Posyandu di Lamsel Kembali Aktif Layani Masyarakat
Editor: Koko Triarko
Sejumlah prosedur yang dijalankan untuk pengoperasian Posyandu telah disampaikan kepada petugas kesehatan dan kader. Sejumlah kader yang bertugas dipastikan dalam kondisi sehat,melengkapi kader Posyandu dengan masker dan sarung tangan. Pengaturan meja untuk pelayanan diatur dengan jarak 1-2 meter.
Kader Posyandu yang bertugas diharuskan mengatur masuknya pengunjung ke area pelayanan. Langkah tersebut dilakukan sebagai upaya menerapkan jaga jarak maksimal 10 orang di area pelayanan, termasuk petugas.
Sarana cuci tangan pakai sabun (CPTS) disediakan pada pintu masuk, dan balita yang telah disuntik diminta menunggu di luar sebelum pulang.
Samsu Rizal menyebut, pelayanan promosi kesehatan oleh Puskesmas tetap dilakukan dengan menggunakan media sosial. Sejumlah pelayanan yang tetap dijalankan meliputi sosialisasi penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan mencuci tangan memakai sabun dan air mengalir. Promosi kesehatan dilakukan memakai media banner, facebook, Instagram.
“Sebelum masa pandemi Covid-19, penerapan PHBS telah rutin dilakukan dan selama masa adaptasi new normal kembali digencarkan,”terang Samsu Rizal.
Perhatian Puskesmas Ketapang dalam penurunan angka gizi buruk pada balita (stunting) terus dilakukan. Sesuai data, di wilayah Kemukus sebanyak 56 anak dari 183 balita mengalami stunting pada 2017. Intervensi Dinas Kesehatan melalui Puskesmas, angka stunting di desa Kemukus, menurun dan tersisa sebanyak 22 orang pada 2020. Posyandu yang aktif di desa tersebut menjadi langkah intervensi stunting.
“Kader Posyandu di tingkat desa memiliki fungsi penting dalam upaya menekan angka stunting,” cetusnya.