Masih Zona Merah, Pelajar di Sikka Tetap Belajar dari Rumah

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

Salah satu prinsip pembelajaran dari rumah selama masa Covid-19 d iantaranya, para guru bisa memberikan pembelajaran bermakna bagi siswa selama masa pandemi Corona.

“Proses pembelajaran dari rumah memberikan keleluasaan dimana siswa tidak diberi beban untuk menyelesaikan seluruh capaian kurikulum. Kita berharap proses belajar dari rumah bisa berjalan dengan baik,” harapnya.

Mantan pelaksana tugas kepala sekolah SD Inpres Bertingkat Maumere Konstantinus Wilhelminus mengaku sekolahnya dengan 343 murid masih kekurangan sarana dan pra sarana belajar mengajar.

Hingga saat ini, kata Konstantinus, sekolahnya masih kekurangan satu ruang belajar dimana rombongan belajarnya ada 12 tetapi ruangannya 11 saja. Sementara fasilitas yang lainnya sudah bagus dan memadai.

“Kita belajar dari rumah mengembangkan metode luring dengan pertemuan bersama orang tua terlebih dahulu. Pembelajaran akan dilaksanakan di titik-titik yang sudah disepakati bersama orang tua seperti di kantor camat, aula kantor partai, Posyandu, rumah warga dan tempat ibadah,” terangnya.

Peserta belajar pun dibatasi, dimana kalau terdapat 28 murid dalam satu kelas maka akan dibagi menjadi 4 kelompok dan sehari hanya 7 siswa saja yang belajar. Belajarnya dimulai dari pukul 08.00 WITA sampai 11.00 WITA.

Sedangkan untuk kelas 6 kata dia akan dibagi menjadi 2 shift pagi dan siang.

Guru-guru juga lanjutnya, harus kerja ekstra sehingga sedang merancang kegiatan dan jadwal beajarnya.

“Kita harapkan agar rencana pembelajaran di tanggal 20 Juli nanti bisa berjalan dengan baik. Kami bekerjasama dengan pemerintah setempat agar sebelum pembelajaran dilaksanakan, agar lokasi tersebut akan dilakukan penyemprotan disinfektan terlebih dahulu,” terangnya.

Lihat juga...