Lopis, Cenil, Klepon Banyumas Masih Digemari

Editor: Koko Triarko

PURWOKERTO – Jajanan tradisional seperti lopis, cenil, klepon, gatot dan sejenisnya, pada situasi normal sangat dicari masyarakat Banyumas. Terutama pada pagi hari di akhir pekan seperti sekarang ini. Namun, di tengah pandemi hanya sedikit penjual jajanan tradisional tersebut yang masih bertahan.

Salah satunya, Kustinah, yang masih berkeliling menjajakan jajanan tersebut dalam tampah bulat yang dijinjing di atas kepala. Meskipun seringkali sepi pembali, Kustinah tetap berjualan setiap hari.

“Saya sejak dulu bisanya membuat jajanan ini, jadi tetap berjualan keliling. Alhamdulillah, tetap ada yang beli, walaupun memang tidak sebanyak dulu sebelum ramai Corona,” tuturnya, Sabtu (25/7/2020).

Di tengah pandemi Covid-19 ini, masyarakat memang lebih selektif memilih makanan, mereka cenderung membeli makanan yang dijual dalam kemasan tertutup rapat. Namun untuk lopis, cenil dan sejenisnya, sudah terbiasa dijual dengan tampah.

Penjual lopis keliling, Kustinah, di Purwokerto, Sabtu (25/7/2020). –Foto: Hermiana E. Effendi

Saat ada pembeli, penjual membuka tampah yang ditutup dengan plastik sekadarnya dan baru membungkus jajanan. Penjual juga harus memarut kelapa terlebih dahulu, untuk melengkapi hidangan lopis.

Kustinah mengaku sempat terpikir untuk menjual lopis dalam bentuk kemasan yang sudah dibungkus. Namun, menurutnya hal tersebut berisiko, karena parutan kelapa tidak bisa bertahan terlalu lama.

“Kalau dikemas dalam bungkusan, berarti parutan kelapanya sudah diparut sebelumnya, dan itu tidak bisa bertahan lama. Jadi lebih baik tetap seperti ini, namun pembeli mendapatkan parutan kelapa yang baru dan tidak bau,” katanya.

Lihat juga...