Kompos Blok Cocok untuk Pertanian Perkotaan Sistem Tabulampot

Editor: Makmun Hidayat

LAMPUNG — Minat masyarakat untuk bercocok tanam kala pandemi corona atau Covid-19 terus meningkat. Keterbatasan lahan di perkotaan tidak menghalangi penanaman sejumlah pohon buah, bonsai, bunga dan tanaman sayuran.

Penyediaan media tanam tepat dilakukan Idi Bantara, Kepala Balai Pengelolaan Daerah Sungai, Hutan Lindung Way Seputih Way Sekampung.

Metode penggunaan kompos blok disebut Idi Bantara semula diaplikasikan untuk rehabilitasi lahan kritis. Aplikasi pada bidang pertanian, perkebunan mulai dilirik untuk peningkatan hasil. Kompos blok menurutnya bisa dibuat secara swadaya oleh petani dan cocok untuk pertanian perkotaan (urban farming). Kompos blok banyak diterapkan untuk metode tanaman buah dalam pot (tabulampot).

Bahan pembuatan kompos blok disebut Idi Bantara mudah didapat. Bahan utama berupa kompos, tanah, cocopeat kelapa, tanah liat, kotoran ternak berupa sapi,kambing. Semula ia menggunakan kotoran gajah untuk aplikasi kompos blok. Namun aplikasi bagi petani pupuk kandang ternak sapi,kambing,kerbau mudah diperoleh. Dicetak berbentuk kotak berlubang di tengah kompos blok mudah dibuat.

“Proses pencetakan dimulai dengan pencampuran semua bahan,alat cetakan bisa memakai pot yang sudah jadi lalu dipadatkan,bagian tengah bisa dilubangi untuk media tanam bibit pohon yang telah disiapkan berupa tanaman buah, sayuran dengan sistem tabulampot,” terang Idi Bantara saat dikonfirmasi Cendana News, Senin (27/7/2020).

Idi Bantara (kaos putih biru),kepala BPDASHL Way Seputih Way Sekampung memperlihatkan aplikasi kompos blok untuk tabulampot sistem kompos blok berbahan kotoran ternak, kompos, pupuk organik, Senin (27/7/2020). -Foto Henk Widi
Lihat juga...