Iduladha, Permintaan Tusuk Sate dan Arang di Lamsel Meningkat

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Peningkatan kebutuhan tusuk sate dan arang kelapa di Lampung Selatan, terjadi saat hari raya Iduladha 1441 Hijriah

Wanto, pembuat arang batok kelapa, menyebut sejak Kamis (30/7) hingga Jumat (31/7), ia menerima permintaan arang kelapa sebanyak 50 karung. Permintaan berasal dari pemilik warung dan warga yang akan memakainya untuk membakar sate.

Dalam kondisi normal, Wanto mengaku menyediakan arang kelapa untuk memasok tukang sate. Satu karung arang kelapa ukuran 10 kilogram dijual seharga Rp60.000. Permintaan arang yang dipakai sebagai bahan bakar alternatif juga digunakan untuk proses pembuatan kerupuk kemplang. Sebagian arang kelapa juga dikirim ke wilayah Jakarta dan Banten.

Penggunaan arang batok kelapa, menurut Wanto sangat diminati. Tingkat panas pembakaran arang batok kelapa, membuat daging lebih cepat matang. Peminat batok kelapa saat Iduladha dilakukan oleh panitia hewan kurban yang melakukan penyembelihan. Sembari melakukan proses pembagian daging kurban, warga mengolahnya dengan cara disate.

Wanto, pembuat arang kelapa mendapat banyak permintaan sebelum dan saat Iduladha 1441 Hijriah untuk membakar sate, Jumat (31/7/2020). -Foto: Henk Widi

“Setiap panitia hewan kurban kerap memasak daging kurban dengan diopor, disate dan digulai oleh para ibu dan panitia kurban untuk makan bersama usai melakukan tugas menyembelih hewan kurban,” terang Wanto, Jumat (31/7/2020).

Selain penyedia arang batok kelapa, Samadi, pembuat tusuk sate dari bambu di Kecamatan Sidomulyo, menerima permintaan cukup banyak. Satu kilogram tusuk sate terbuat dari bambu dijual olehnya seharga Rp10.000. Pelanggan tusuk sate yang dibuat dengan alat khusus, dominan merupakan pedagang sate, cilok, sosis dan nugget keliling. Saat mendekati Iduladha, ia menjual lebih dari satu kuintal tusuk sate.

Lihat juga...