Afrika Selatan Tutup Sekolah Negeri Akibat Kasus Corona Melonjak

JOHANNESBURG — Sekolah-sekolah negeri Afrika Selatan bakal ditutup selama empat pekan, kata Presiden Cyril Ramaphosa pada Kamis (23/7), ketika kasus terkonfirmasi virus corona mencapai 400.000 lebih.

Ramaphosa mengatakan penting bagi sekolah untuk tidak menjadi ajang penularan pada saat infeksi COVID-19 negara tersebut meningkat pada salah satu level tercepat di dunia.

“Kami sengaja mengambil prosedur yang bersifat hati-hati untuk tetap menutup sekolah selama negara diprediksikan akan mengalami lonjakan terdahsyat infeksi (COVID-19),” katanya melalui pidato.

Sekolah negeri akan ditutup mulai 27 Juli hingga 24 Agustus, selain untuk siswa Kelas 12 yang akan rehat sepekan dan siswa Kelas 7 yang akan rehat selama dua pekan.

Ramaphosa mengakui sulit mencapai kata mufakat saat berkonsultasi dengan pemerintah, pihak sekolah, wali murid dan masyarakat sipil mengenai apakah sekolah akan dibuka selama pandemi.

Tahun ajaran baru akan diperpanjang sesudah akhir 2020, dan pemerintah akan melanjutkan program nutrisi untuk menyediakan makanan bagi para pelajar selama masa rehat.

Afrika Selatan menutup sekolah ketika memasuki penguncian ketat pada akhir Maret, namun pihaknya memungkinkan untuk melanjutkan pembelajaran di sekolah bagi beberapa kelas mulai awal Juni.

Tetapi, beberapa pekan belakangan serikat guru termasuk, serikat SADTU ,melobi agar sekolah ditutup sampai setelah puncak infeksi berlalu, yang kemungkinan terjadi pada September.

Serikat merasa khawatir dengan tingginya tingkat absensi, infrastruktur sekolah yang buruk di kota dan di perdesaan serta kegagalan mengikuti protokol kesehatan dan keselamatan.

Lihat juga...