109.500 Warga Terdampak Banjir di Sichuan-Cina

Personel militer China dikerahkan ke Kabupaten Poyang, Kabupaten Jiangxi, untuk membantu penanganan banjir sejak 12 Juli 2020. -Ant

JAKARTA – Banjir bandang di Provinsi Sichuan di wilayah barat daya daratan Cina kembali menelan korban jiwa. Kali ini, hujan deras di provinsi itu, khususnya di Kota Dazhou dan Kota Guang’an, telah menyebabkan lima orang warga hilang.

Bencana tersebut juga berdampak terhadap 109.500 jiwa warga Kota Dazhou, dan hingga Sabtu baru 6.324 orang yang berhasil dievakuasi.

Pemerintah Provinsi Sichuan telah mengeluarkan peringatan kewaspadaan level tertinggi. Peringatan tersebut merupakan yang pertama selama musim banjir tahun ini, untuk mengantisipasi bencana banjir yang disebabkan guyuran hujan dengan intensitas sangat tinggi, demikian otoritas pemerintah setempat.

Dinas Sumber Daya Air Provinsi Sichuan telah mengirimkan tiga tim ke wilayah paling parah terdampak banjir, yakni Dazhou, Luzhou, dan Liangshan, untuk melaksanakan upaya penanggulangan dan pemulihan pascabencana.

Sebelumnya, banjir bandang di Kabupaten Mianning, Provinsi Sichuan, juga menewaskan 14 warga setempat pada 1 Juli. Bencana tersebut juga mengakibatkan 10 orang di kabupaten itu hilang, diduga terseret arus.

Provinsi Sichuan merupakan daerah cekungan terbesar di Cina. Di provinsi itu terdapat tiga bendungan besar yang dibangun sejak ratusan tahun silam, dan menjadi objek wisata sejarah dan pemandangan alam.

Sichuan juga salah satu daerah di Cina yang sering kali dilanda gempa bumi. Sementara itu, data Kementerian Kegawatdaruratan Cina yang diperoleh menyebutkan, bahwa hingga Sabtu malam sekitar 20,27 juta jiwa warga di 24 provinsi terdampak banjir dan 1,76 juta jiwa telah dievakuasi.

Banjir di Cina telah mengakibatkan 23 orang meninggal dunia, 89.000 rumah warga rusak berat, dan kerugian ekonomi ditaksir mencapai 49,18 miliar yuan atau sekitar Rp104 triliun.

Lihat juga...