Spanyol Berencana Memperpanjang Masa Karantina Sampai 21 Juni

Seorang wanita menunjukkan tiket saat akan memasuki bekas Masjid Cordoba yang dibuka untuk umum, ketika sejumlah provinsi di Spanyol melonggarkan pembatasan penguncian tahap kedua, Senin (25/5/2020) – Foto Ant

BARCELONA – Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez berencana meminta parlemen, untuk menyetujui kebijakan perpanjangan masa karantina di bawah status darurat sampai dua minggu.

Hal itu akan dilakukan, setelah pemerintah tidak akan lagi membatasi pergerakan masyarakat. PM Sanchez, melalui pertemuan virtual menyampaikan ke para kepala daerah, langkahnya itu akan menjadi karantina wilayah terakhir yang diberlakukan di Spanyol. Hal itu dilakukan, setelah mempertimbangkan jumlah pasien positif jumlahnya telah turun drastis. “Korban jiwa akibat COVID-19 di Spanyol bertambah empat orang, pada Sabtu (30/5/2020), sehingga totalnya jadi 27.125 jiwa,” kata Kementerian Kesehatan.

Angka itu menunjukkan, korban jiwa harian di Spanyol jumlahnya telah mengalami penurunan secara tajam. Khususnya, setelah pemerintah berhasil menanggulangi dampak pandemi. Sementara jumlah pasien positif bertambah 271 orang, dalam 24 jam terakhir sehingga totalnya menjadi 239.228 orang, terhitung pada Sabtu (30/5/2020).

Spanyol menetapkan status darurat pada 14 Maret. Hal itu menyebabkan warga hanya dapat ke luar rumah untuk membeli makanan, berobat, dan bekerja, apabila mereka tidak dapat melakukannya dari rumah.

Anak-anak mulanya diwajibkan tetap dalam rumah sepanjang hari. Namun saat ini, pemerintah mulai melonggarkan aturan pembatasan secara bertahap. Meskipun perpanjangan karantina terakhir kali mendapat perlawanan dari partai sayap kanan dan unjuk rasa masyarakat, Sanchez justru bekerja sama dengan partai separatis Katalan, Esquerra Republicana de Catalunya (ERC) untuk melakukan hal tersebut.

Kerja sama itu diyakini menjamin mengamankan rencananya saat sidang di parlemen. ERC, yang dipimpin oleh 13 deputi, membenarkan pihaknya akan abstain saat pemungutan suara berlangsung. Dengan demikian, pemerintah yang berkoalisi dengan partai sayap kiri, dapat mengesahkan usulan perpanjangan masa karantina. Lewat pernyataan tertulisnya, ERC memutuskan abstain, karena perpanjangan itu akan menjadi yang terakhir, selama masa darurat berlangsung. (Ant)

Lihat juga...