Puncak Panen Cengkeh Untungkan Petani Lamsel
Editor: Makmun Hidayat

Hasil panen cengkeh menurutnya bisa digunakan untuk pemenuhan kebutuhan pendidikan anak. Memiliki anak yang masih kuliah Karman menyebut hasil panen cengkeh jadi tumpuan. Bahkan saat sang anak harus melakukan sistem kuliah jarak jauh sistem online selama Covid-19 hasil penjualan cengkeh bisa jadi investasi. Sistem penanaman tumpang sari dengan kakao,kopi arabica membuat hasil berlipat.
“Selain cengkeh hasil panen yang jadi tumpuan dari kakao dan kopi arabica yang juga memiliki nilai ekonomis tinggi,” terang Karman.
Panen cengkeh imbuh Karman sekaligus memberi penghasilan bagi warga lain yang tidak memiliki kebun. Sebab masa panen bisa dimanfaatkan untuk bekerja sebagai buruh petik.
Heri, salah satu buruh petik mengaku ia diberi upah dalam proses memanen yang dikenal dengan nyecukik cungkih. Per kilogram cengkeh ia bisa mendapat upah Rp3.000 dan mendapatkan makanan dan minuman dari pemilik.
“Lumayan hasilnya karena pekerjaan memetik cengkeh cukup mudah hanya keterampilan memanjat jika batang tinggi,” terang Heri.
Mendapatkan hasil per hari mencapai 100 kilogram dengan upah Rp3.000 per kilogram ia bisa mendapat upah Rp300.000. Hasil tersebut cukup menjanjikan dibandingkan pekerjaan sebelumnya hanya sebagai buruh bangunan. Selama masa pandemi Covid-19 ia bisa membantu pada sejumlah petani pemilik cengkeh. Meski tidak memiliki kebun ia bisa menikmati hasil panen cengkeh.