Puncak Panen Cengkeh Untungkan Petani Lamsel

Editor: Makmun Hidayat

LAMPUNG — Petani cengkeh di Lampung Selatan (Lamsel) memasuki puncak masa panen komoditas cengkeh. Karman, petani di Desa Padan, Kecamatan Penengahan pemilik lahan cengkeh di kaki Gunung Rajabasa menyebut memanen ratusan batang pohon cengkeh. Tanaman yang sebagian berusia lebih dari delapan tahun miliknya memasuki proses pemanenan tahap akhir.

Sebelumnya proses pemanenan rempah bernama ilmiah Syzygium aromaticum itu telah dilakukan. Cengkeh bisa dipanen hingga tiga kali menyesuaikan buah yang sudah tua. Memasuki masa panen, Karman menyebut hasil penjualan cengkeh bisa menjadi sumber penghasilan saat pandemi Covid-19. Sebab saat pekerjaan sulit diperoleh petani mengandalkan panen cengkeh.

Karman menyebut harga cengkeh saat puncak masa panen berangsur menurun. Dibandingkan tahun sebelumnya komoditas yang kerap digunakan untuk bahan pembuatan rokok,kosmetik dan minyak atsiri tersebut terus merosot. Sebab semula perkilogram cengkeh di level petani dibeli seharga Rp95.000. Pada tahun ini cengkeh dibeli dari petani seharga Rp65.000 per kogram.

“Ada penurunan harga secara signifikan namun panen saat masa pandemi Covid-19 bisa menjadi harapan bagi petani mendapatkan sumber penghasilan,selain cengkeh sebagian memanen kakao dan kopi arabica,” terang Karman saat ditemui Cendana News, Senin (15/6/2020).

Setiap batang cengkeh yang bisa dipanen bertahap rata rata menghasilkan 10 hingga 20 kilogram cengkeh basah. Memiliki sekitar 100 batang dengan rata rata hasil 10 kilogram ia bisa mendapat hasil panen hingga 1 ton. Selanjutnya setelah proses penjemuran diperoleh sebanyak 750 kilogram cengkeh kering. Dijual rata rata Rp65.000 ia masih bisa mendapat hasil Rp48,7 juta.

Lihat juga...