Pentingnya Pra-pubertas bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
JAKARTA — Masuknya Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) pada masa pubertas haruslah disikapi dengan tepat oleh orang tua.Bisa diatasi dengan orang tua yang siap dengan informasi dan ABK sudah melewati toilet training dengan baik pada masa pra-pubertas.
Program Manager Yayasan Isadd Indonesia (YISADDI) Dra. Dini E Oktaufik menyatakan, masa pubertas ABK dapat dilihat dari beberapa tanda.
“Ada beberapa tanda untuk melihat ananda sudah memasuki masa pubertas. Yaitu tanda fisik, perilaku dan emosi. Secara umum, tanda ini mirip dengan ananda yang non ABK,” kata Dini saat webinar yang diselenggarakan oleh Yayasan MPATI, Minggu (7/6/2020).
Untuk tanda fisik, ucapnya, bisa terlihat dengan perubahan fisik pada tubuh anak.
“Kalau untuk anak perempuan bisa dilihat dengan munculnya payudara atau pinggang yang berbentuk, bahkan kemunculan rambut pada area kemaluan. Sementara untuk anak laki-laki, bisa terlihat pada bentuk rahang dan dada atau munculnya kumis maupun jenggot,” paparnya.
Sementara, untuk tanda perilaku, biasanya akan terlihat perubahan sikap menjadi lebih agresif dan suka menggesekkan alat kemaluannya.
“Fokus juga menjadi menurun pada saat ABK memasuki masa pubertas. Terlihat ada ketertarikan pada lawan jenis, yang ditunjukkan dengan mulai menyentuh atau melihat,” ujar Dini.
Tanda emosi bisa terlihat dari tingkat kesensitifan anak, yang biasanya menjadi lebih sensitif dan lebih suka menyendiri.
“Pada anak biasa, mungkin mereka bisa memahami kondisi ini. Tapi pada anak ABK, orang tua lah yang harus jeli melihatnya. Karena pemahaman pada kondisi ini akan menimbulkan respon yang berbeda, tergantung pada kondisi ABK tersebut,” kata Dini lebih lanjut.