Pengurusan KK dan KTP-El di Sikka Meningkat Drastis
Editor: Koko Triarko
Sejak awal pandemi Corona, kata mantan Kepala Badan Kepegawaian daerah (BKD) Sikka ini, kantornya sudah memberikan palayanan adminsitrasi kependudukan menggunakan protokol Covid-19.
“Selain pembatasan pelayanan, warga yang datang wajib memperhatikan protap Covid-19 sebelum mencuci tangan, pakai masker dan jaga jarak. Kami juga siapkan kursi di luar gedung, dan warga bertahap masuk ke dalam ruangan agar menghindari kerumunan,” jelasnya.
Dispenduk Sikka, tambah Martha, sejak merebaknya Corona membagi jadwal kerja setiap hari sesuai bidang dan jenis pelayanan.
Namun dalam perjalanan, jumlah yang datang membludak, sehingga semua karyawan harus masuk semua sejak pertengahan April.
Membludaknya warga, lanjutnya, membuat pintu pagar kantor Dispendukcapil jebol, karena semua masyarakat berebut masuk, sehingga pihakya mengganti pintu baru.
“Karena petugas di perekaman data bersentuhan langsung dengan warga, maka dilengkapi dengan pelindung wajah, masker dan sarung tangan. Kami siapkan tempat untuk mencuci tangan di beberapa tempat di depan kantor,” jelasnya.
Tersedianya blanko KTP-el setiap awal tahun, tutur Martha, membuat warga yang mengurus Surat Keterangan (Suket) sudah dibuatkan KTP-el semua.
Dispendukcapi Sikka tidak melayani pembuatan Suket, karena blanko KTP-el mencukupi. Pihaknya juga sudah mengantisipasi dengan membuat surat ke kementrian untuk meminta penambahan blanko lagi.
“Blanko tersedia banyak, sehingga kemarin yang sudah mengurus Suket kami langsung cetak KTP-el. Bahkan, pegawai kami mengantarnya ke desa, agar bisa dibagikan kepada masyarakat,” paparnya.
Sementara itu, Yuvensia Nurak, mengaku sedang mengantar anaknya mengurus KTP karena baru tamat SMA dan hendak melanjutkan kuliah, sehingga membutuhkan KTP-el.