Pengunjung GOR TLJ Wajib Terapkan Protokol Kesehatan
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Namun terkadang, warga yang berolahraga lupa, mereka tetap berkerumun dan melepas maskernya.
“Kalau hal tersebut terjadi, saya dan petugas lainnya yang mengingatkan. Kalau pas lari, masker boleh dilepas tapi ketika komunikasi dengan teman atau sesama pelari harus pakai masker. Selain itu dilarang berkerumun,” jelasnya.
Pengelola juga sudah menyediakan tempat cuci tangan di depan pintu masuk, yang bisa digunakan warga usai berolahraga.
“Selain itu, kapasitas pengunjung juga dibatasi. Kita lihat kalau kira-kira penuh, pintu masuk akan ditutup. Lalu kita imbau, melalui pengeras suara agar pengunjung yang berada di lapangan agar bisa bergantian dengan pengunjung yang lain,” lanjut pegawai di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Semarang tersebut.
Meski sudah dibuka kembali, namun belum semua fasilitas di GOR TLJ bisa digunakan. Salah satunya, peralatan fitness outdoor. Pita kuning sebagai pembatas, terlihat mengelilingi fasilitas tersebut.
“Peralatan fitnes outdoor sementara tidak bisa digunakan terlebih dulu, sebab bersentuhan langsung secara fisik. Jadi harus disemprot disinfektan setelah dipakai, sementara tenaga SDM terbatas. Jadi untuk sementara tidak dulu,” terangnya.
Di satu sisi, dibukanya kembali GOR TLJ disambut antusias oleh warga, yang selama ini memang sudah rindu ingin berolahraga di GOR kebanggaan warga Semarang tersebut.
“Sebelum ditutup, saya rutin berolahraga di TLJ. Sempat bingung juga sewaktu ditutup, karena tempat untuk olahraga jadi tidak ada. Terlebih saya gemar jogging, di TLJ ini trek larinya sudah bagus, standar internasional,” terang Purwanto, salah seorang warga yang tengah berolahraga di GOR tersebut.