Pendapatan Tukang Cukur Rambut di Lamsel, Menurun

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Pandemi Covid-19 memberikan dampak signifikan bagi pelaku usaha jasa pangkat rambut atau tukang cukur di Lampung Selatan. Sebagian pelaku usaha tersebut, mengaku penghasilan menurun lebih dari 50 persen.

Herman, salah satu penyedia jasa pangkas rambut mengaku dalam sepekan ia biasa melayani pelanggan lebih dari 20 orang. Namun sejak Covid-19 dan keharusan menjaga jarak, ia tidak mendapatkan pelanggan.

Herman memaparkan, pendapatan dari jasa pangkas rambut dalam sebulan bisa mencapai jutaan rupiah. Namun selama Covid-19, hasil ratusan ribu rupiah sudah cukup untung. Saat sejumlah penyedia jasa pangkas rambut menggunakan pelindung wajah (faceshield), ia menyebut hanya memakai masker. Sebab, pelanggan dominan warga lokal.

Sektor usaha jasa pangkas rambut, menurutnya menjadi sumber penghasilan utama. Ia mengaku tetap menjalankan usaha di tengah kekuatiran akan penularan Covid-19. Ia tetap menerapkan protokol kesehatan dengan menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun dan hand sanitizer. Khusus untuk jaga jarak (physical distancing), ia mengaku sulit dilakukan karena proses pangkas rambut harus dalam jarak dekat.

“Kuncinya jaga kesehatan dengan asupan gizi yang baik, namun tetap saja imbasnya selama Covid-19 keinginan warga untuk memangkas rambut menurun, sebagian warga yang tetap memangkas rambut dominan pelanggan tetap,” cetus Herman, saat ditemui Cendana News, Selasa (16/6/2020)

Jasa pangkas rambut dilakukannya bersama rekan-rekannya. Sekali pangkas rambut, ia mematok tarif Rp10.000 dan bagi yang ingin dipangkas hingga gundul dipatok tarif Rp15.000. Memiliki pelanggan tetap, sebagian merupakan warga yang jarang melakukan kegiatan pergi ke luar wilayah. Namun, tetap saja penghasilan dari usaha pangkas rambut mengalami penurunan.

Lihat juga...