Pemerintah Dorong Pemulihan Ekonomi Lewat Pesantren
Editor: Makmun Hidayat
JAKARTA — Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso mengatakan, pemerintah berkomitmen untuk mendorong peningkatan ekonomi nasional melalui ekosistem pesantren yang mempunyai potensi besar.
Apalagi dari dari Kementerian Agama (Kemenag) tercatat sebanyak 28.194 pesantren di seluruh Indonesia, dengan terpusat di Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, dan Jawa Timur.
“Saya kira ini sangat potensial, dibutuhkan ide berlian untuk menggerakkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di pesantren,” kata Susiwijono saat dihubungi, Rabu (24/6/2020).
Menurutnya, pesantren mempunyai potensi untuk mengembangkan keuangan syariah, utamanya perbankan syariah yang saat ini pangsa pasarnya masih kecil dibandingkan perbankan konvensional.
Sehingga dengan pemberdayaan pesantren diharapkan bisa mendorong peningkatan market share keuangan syariah.
“Saat ini, market share perbankan syariah 5,99 persen, Industri Keuangan Non Bank (IKNB) syariah 4,13 persen, pasar modal syariah 16,33 persen, dan ndustri keuangan syariah 8,94 persen. Ini harus kita dorong agar bertumbuh lagi,” ungkapnya.
Menurutnya, pemerintah terbuka pada berbagai opsi untuk bersinergi meningkatkan ekonomi di pesantren.
“Dari 28.194 pesantren itu mempunyai potensi ekonomi 91,72 persen. Agrobisnis 14,73 persen dan koperasi UKM sebesar 13,55 persen,” terangnya.
Sehingga kata Susiwijono, keberadaan pesantren berpotensi besar untuk melakukan perubahan sosial ekonomi dan mendorong pemberdayaan masyarakat.
Dia menegaskan, pemerintah menyadari betul di masa pandemi Covid-19 ini, semua elemen harus bersama-sama menyelesaikan berbagai hal, utamanya aspek kesehatan maupun sosial ekonomi.