Mobile Laboratorium Biosafety Level 2 Mulai Dioperasikan

Editor: Koko Triarko

Menristek/BRIN, Bambang Brodjonegoro, menyatakan pandemi telah mendorong sisi inovatif dan kreativitas dari para peneliti dan perekayasa.

“Hal menarik dari pandemi Covid-19 bagi riset dan inovasi adalah telah menimbulkan kreativitas dan kesadaran sosial pada peneliti dan perekayasa. Serta melibatkan dunia industri,” kata Bambang.

Ia menyebutkan, Mobile Lab BSL-2 ini akan memenuhi kebutuhan daerah pelosok yang belum memiliki laboratorium BSL-2.

“Dengan adanya mobile lab BSL-2, akan memenuhi target testing dan tracing. Karena kita lihat dari data yang diberikan oleh Gugus Tugas, episentrum Covid-19 ini tidak hanya ada di Jakarta. Tapi, juga di daerah lainnya,” ucapnya.

Bambang juga menegaskan, bahwa pemerintah tidak akan hanya berhenti pada pengoperasionalan Mobile Lab BSL-2. Tapi, akan terus melakukan peningkatan.

“Saya sudah pesan ke BPPT untuk tidak berhenti di sini saja. Akan dilanjutkan dengan alat yang lebih mobile, peningkatan jumlah kapasitas dan juga ukuran yang lebih kecil, sehingga lebih mudah mengakses daerah dibandingkan yang seukuran kontainer begini,” ucapnya.

Dalam acara ini, Bambang juga menggandeng pihak dunia usaha untuk turut menyebarluaskan produk hasil buatan anak negeri ini, dengan melakukan penandatanganan nota kesepahaman.

“Saya sangat mengharapkan, pihak BUMN dan pihak swasta dalam memberikan sumbangan peralatan kesehatan, menggunakan produk dalam negeri. Sehingga tidak perlu impor lagi,” pungkasnya.

Lihat juga...