Daerah Endemik DBD, Warga Sikka Diminta Waspada

Editor: Makmun Hidayat

MAUMERE — Hujan yang masih terus mengguyur wilayah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) di tengah pandemi corona, membuat masyarakat masih terserang demam berdarah dengue (DBD).

Kabupaten Sikka merupakan salah satu daerah endemik malaria sehingga masyarakat diminta untuk tetap waspada dan menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitarnya.

“Kita terus mengimbau agar masyarakat tetap waspada mengingat Kabupaten Sikka ini merupakan daerah endemik demam berdarah. Kebersihan rumah dan lingkungan harus diperhatikan,” pesan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus, Jumat (12/6/2020).

Petrus menyebutkan, memang masih ada yang dirawat di rumah sakit karena terserang DBD di bulan Juni sebanyak 7 orang termasuk orang dewasa. Hal ini terjadi karena masih ada hujan meskipun memasuki musim kemarau.

Untuk itu dirinya mengimbau masyarakat dan pemerintah desa atau kelurahan agar terus menggalakkan Gerakan Jumat Bersih untuk membersihkan wilayahnya setiap hari Jumat.

“Kata kunci untuk memberantas demam berdarah hanya menjaga kebersihan. Sikka ini adalah daerah endemik, sehingga satu dua kasus itu masih ada terus,” ungkapnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus saat ditemui di kantornya, Jumat (12/6/2020). -Foto: Ebed de Rosary

Dinas Kesehatan Sikka, terang Petrus, telah mengumpulkan sehari 5 Puskesmas di mana ada kepala Puskesmas, tenaga kesehatan pengelola DBD, Promosi , Kesehatan, Sanitarian dan Surveilans.

“Kami telah mengumpulkan para petugas di Puksesmas agar mereka bersama-sama bekerja mengantisipasi kasus DBD di wilayahnya. Pasien yang datang memeriksakan diri ke Puskesmas dengan gejala demam harus dicurigai terserang demam berdarah,” ungkapnya.

Lihat juga...