Cemilan Sehat untuk Hindari Stres dan Obesitas

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

Stres yang disebabkan oleh rasa bosan ataupun takut, biasanya mendorong seseorang untuk lebih banyak mengkonsumsi makanan. Sayangnya, dalam kondisi saat sekarang, masyarakat cenderung mengkonsumsi comfort food, yang bisa menyebabkan ketidakseimbangan makronutrien dan mikronutrien pada tubuh. Sehingga untuk menjaga asupan gizi tapi tetap memenuhi keinginan makan, perlu variasi makanan yang seimbang.

Spesialis Gizi Esti Nurwanti, RD, MPH, PhD saat Webinar Gizi, Sabtu (27/6/2020) – Foto Ranny Supusepa

Spesialis Gizi Esti Nurwanti, RD, MPH, PhD menjelaskan karantina yang diberlakukan menyebabkan rasa bosan pada masyarakat. Untuk menghilangkan rasa bosannya, mereka mengkonsumsi comfort food.

“Comfort food itu adalah semua makanan yang cara membuatnya simple tapi mengandung kalori dalam jumlah tinggi, karbohidrat dan lemak, garam dan gula berlebih. Dalam ilmu gizi, kegiatan ini disebut food craving,” kata Esti dalam webinar gizi, Sabtu (27/6/2020).

Prevalensi food craving, menurutnya, jauh lebih tinggi terjadi pada kaum perempuan dibandingkan laki-laki. Artinya, perempuan memang lebih berpotensi untuk mengalami obesitas dibandingkan laki-laki.

“Kegiatan inilah yang menyebabkan peningkatan risiko obesitas dan akan menyebabkan inflamasi, yang berujung pada gangguan jantung, diabetes maupun gangguan pada paru-paru,” paparnya.

Selain itu, masa karantina juga mengganggu pola tidur. Yang juga mendorong seseorang untuk mengkonsumsi lebih banyak makanan.

“Untuk mengantisipasinya, bisa diatasi dengan mengkonsumsi makanan yang mendorong sintesa seratonin, melatonin dan trytophan yang bisa mempengaruhi saraf agar tidak merasakan depresi maupun bosan. Atau bisa dikatakan perasaan menjadi lebih baik, tidak stres,” urainya.