Budi Daya Genjer di Lahan Terbatas Beri Untung Berlipat

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Tanaman tersebut diakuinya menjadi bahan baku sejumlah kuliner tradisional pecel dan sayur pada sejumlah warung makan. Genjer dengan sistem budidaya yang bersih banyak diminati oleh konsumen.

Rumpun genjer menurutnya bisa dipanen dalam dua kategori. Panen bagian kuncup daun dan bagian bunga genjer yang dilakukan setiap dua hari sekali. Dalam sekali proses panen ia bisa mendapatkan 100 ikat kuncup dan bunga. Dijual seharga Rp1.000 per ikat ia masih bisa mendapatkan hasil Rp100 ribu setiap dua hari.

“Menanam genjer tidak butuh perawatan sulit yang penting air lancar, pupuk dan semakin sering dipetik semakin baik untuk pertumbuhan,” paparnya.

Memanfaatkan lahan terbatas disebut Rendy Antoni bisa menghasilkan rata-rata Rp200 ribu per pekan. Dalam sebulan lebih ia bahkan bisa menghasilkan jutaan dari tanaman genjer.

Hasil tersebut hanya sebagian dari usaha pertanian miliknya menanam padi. Selain itu ia mempertahankan sebagian lahan untuk kolam ikan dan bagian tanggul untuk budidaya cabai.

Petani lain bernama Rumsiatun, warga Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan memilih menanam genjer. Penanaman genjer diakuinya bisa menghasilkan tanpa mengenal musim.

Pemanenan genjer dilakukan Rumsiatun setiap dua hari sekali memenuhi kebutuhan pemilik usaha kuliner dan permintaan pedagang keliling, Senin (29/6/2020) – Foto: Henk Widi

Ia bisa memanen genjer meskipun lahan sawah miliknya belum memasuki masa tanam. Tanaman genjer menurutnya memiliki sifat mudah ditanam dan pemanenan bisa dilakukan dua hari sekali.

“Pelanggan tetap merupakan pedagang di pasar tradisional karena sayuran genjer diminati untuk olahan kuliner,” paparnya.

Lihat juga...