BMKG: Banyumas dan Cilacap Masuk Musim Kemarau Awal Juli
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
CILACAP — Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap memprediksi, pada awal bulan Juli beberapa kabupaten akan masuk musim kemarau, termasuk Kabupaten Cilacap dan Banyumas. Puncak kemarau diperkirakan terjadi pada bulan Agustus tahun ini.
Analisis Cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Cilacap, Rendi Krisnawan mengatakan, untuk saat ini wilayah Cilacap bagian utara dan Cilacap bagian barat sudah masuk kemarau pada bulan Mei lalu. Namun, sebagian besar wilayah baru masuk kemarau pada awal bulan Juli.
“Musim kemarau tahun ini diprediksi akan berlangsung sampai bukan Oktober-November, sehingga kami mengimbau agar masyarakat yang berada di wilayah rawan kekeringan, untuk mempersiapkan diri sejak sekarang. Misalnya dengan menyiapkan tandon-tandon air atau mencari titik-titik yang dimungkinan stok airnya cukup banyak,” tuturnya, Sabtu (27/6/2020).
Lebih lanjut Rendi menjelaskan, berdasarkan analisa musim kemarau 2020 di Jawa Tengah, pada Dasarian II Juni 2020 atau minggu ke dua bulan Juni 2020, umumnya 70 persen wilayah di Jawa Tengah sudah masuk musim kemarau.
30 persen wilayah belum memasuki musim kemarau yaitu Jawa Tengah bagian tengah seperti Kabupaten Temanggung, Wonosobo, Banjarnegara, sebagian Purbalingga, Banyumas, Cilacap dan sebagian Kebumen.
Daerah yang lebih dahulu memasuki musim kemarau adalah wilayah Kabupaten Brebes yaitu pada April III 2020 atau akhir bulan April 2020. Sedangkan sampai dengan monitoring pada Dasarian II Juni 2020 paling banyak umumnya masuk musim kemarau 2020 di bulan Mei dan awal Juni pada Dasarian I.
“Berdasarkan peta prakiraan puncak musim kemarau 2020, umumnya di wilayah Jawa Tengah diperkirakan masuk kemarau pada bulan Agustus 2020, kecuali wilayah Brebes Utara, Wonogiri bagian timur, Demak Utara, Jepara bagian barat dan utara serta Pati bagian utara diprakirakan pada bulan September 2020,” terangnya.