Beras Konjac Dipromosikan ke Korea

Petugas Karantina Pertanian Surabaya menunjukkan beras konjac – foto Ant

SURABAYA – Karantina Pertanian Surabaya, mempromosikan beras konjac atau biasa dikenal dengan beras rendah kalori yang berasal dari umbi porang ke Korea Selatan, dalam pameran Korea International Women’s Invention Exposition (KIWIE).

Beras tersebut hasil inovasi civitas akademika Universitas Brawijaya, Malang. “Kami mengapresiasi hasil inovasi dari civitas akademika di Universitas Brawijaya ini, semoga promosi berhasil dan berlanjutan ekspornya,” kata Kepala Karantina Pertanian Surabaya, Musyaffak Fauzi, di Surabaya, Minggu (21/6/2020).

Menurut Musyaffak, pihaknya siap memfasilitasi ekspor komoditas sub sektor tanaman pangan yang diketahui mengandung lemak lebih rendah dari beras biasa tersebut. Komoditasnya dinilai cocok bagi konsumen yang membatasi konsumsi lemak atau untuk berdiet.

Tindakan pemeriksaan karantina terhadap 200 gram beras konjac sebelumnya telah dilakukan sebelum diterbangkan ke Korea Selatan. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi, pemeriksaan fisik dan memastikan komoditas tersebut telah bebas dari hama gudang Oryzaephilus sp. “Komoditasnya juga dipastikan sehat, serta aman kami terbitkan Phytosanitary Certificate (PC),” jelasnya.

Musyaffak menuturkan, porang merupakan tumbuhan liar yang lazim ditemukan di sela-sela pepohonan hutan dan pekarangan rumah. Tanaman porang saat ini mulai dilirik untuk dikembangkan secara luas, karena memiliki nilai ekonomis tinggi. “Umbi porang biasa digunakan sebagai bahan baku tepung, kosmetik, obat, penjernih air, bahan ramen (mie), termasuk dibuat beras konjac ini,” kata Musyaffak.

Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil menyebut, negara tujuan ekspor porang secara nasional saat ini adalah Jepang, Thailand, China, Taiwan, Korea, Vietnam dan Australia. “Sejalan dengan gagasan Gerakan Tigakali Lipat Ekspor (Gratieks) dari Menteri Pertanian, maka tumbuhnya ragam komoditas ekspor baru akan terus didorong,” katanya.

Lihat juga...